... jangan percaya pada apa yang Anda liat dengan matamu. Apa yang dilihat dengan mata terbatas. Lihatlah dengan pengertianmu, selidiki apa saja yang kau ketahui dan kau akan melihat bagaimana yang baik untuk terbang... (Richard Bach, Burung Camar Jonathan)

Jumat, 23 Januari 2009

Hati

Bener juga kata Nabi, bahwa baik dan tidaknya orang terletak pada hati masing-masing. Saya kadang menemui orang yang hatinya entah terbuat dari apa, selalu berpikir negatif dan selalu tidak pernah menghargai prestasi orang lain. Ketika salah satu teman mendapat keberuntungan dengan prestasi yang dia raih, bukannya senang atau mendukung, tapi selalu aja ada alasan buat mencela, alasan karena fasilitas orang tua sampai mengungkit hal-hal yang cenderung ke arah fitnah. Saya sampai heran kenapa hatinya sebegitu dengki, sehingga tidak ada celah kebahagian melihat orang lain bahagia. Bahkan saya yang merasa senang dengan berita kesenangan orang lain pun ikut dimusuhi.. dengan entengnya bilang, mungkin tinggal kamu aja San yang masih inget ama dia.. serius, saya sangat kaget mendengar komentarnya, orang ini habis makan apa ya.. kok bisa sedemikian naifnya. Padahal saya tahu persis bagaimana perjuangannya untuk meraih keberhasilan itu sangat sulit, tidak semudah yang dia pikirkan, dan jujur mungkin aku pun tak sanggup melakukannya.. ya namanya juga kehidupan, teman pun harus berwarna-warni... hahaha..

1 komentar:

  1. wah emang susah kalau udah kena penyakit S2, Susah orang lain Senang atau Senang lihat orang laen Susah...
    sharing yang bagus om...
    http://masibnu.wordpress.com

    BalasHapus